Ari Sihasale berkomitmen memproduksi film yang bersahabat bagi anak. Lewat rumah produksinya, Alenia, Ale, sapaan akrab Ari Sihasale, ingin anak-anak menikmati bioskop saat liburan sekolah dengan leluasa. "Alenia Production selalu membuat film untuk anak, Karena kita rasa jarang PH yang memberi alternatif tontonan anak. Kita kan selalu merilis film di bulan Juni. Sayang saja kalau di bulan Juni anak-anak malah menonton film Hollywood atau film yang belum layak mereka tonton. Menurut saya anak-anak perlu tontonan yang terbaik. Dan saya senang bisa keluarin film seperti ini terus," ujar suami Nia Zulkarnaen tersebut, ditemui saat launching komik Tanah Air Beta, Planet Hollywood, Jakarta Selatan, Kamis (20/05). Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
Komik tersebut akan difilmkan oleh Ale dan dia optimis filmnya akan tetap laku meskipun tanpa bumbu seks atau humor. "Buktinya saya bisa memproduksi terus. Menurut saya film apapun bisa membawa manfaat baik kalau ceritanya baik. Kalau ceritanya baik pasti akan laku, jangan aji mumpung. Mentang-mentang lagi trendnya komedi, horor atau apa terus ikut-ikutan," tuturnya. Ale berharap produser lain mempertimbangkan anak sebagai penonton aktif untuk masa depan. Lalu bagaimana dengan produser yang memproduksi film horor atau sensual? "Saya nggak mau seperti itu. Tapi saya kembalikan lagi ke produser-produser lain. Saya nggak mau komentarin sikap produser yang seperti itu, karena itu strategi bisnis masing-masing produser. Kalau strategi bisnis saya di film ya di genre film yang selama ini saya buat," jawabnya. (kpl/uji/bun)
Komik tersebut akan difilmkan oleh Ale dan dia optimis filmnya akan tetap laku meskipun tanpa bumbu seks atau humor. "Buktinya saya bisa memproduksi terus. Menurut saya film apapun bisa membawa manfaat baik kalau ceritanya baik. Kalau ceritanya baik pasti akan laku, jangan aji mumpung. Mentang-mentang lagi trendnya komedi, horor atau apa terus ikut-ikutan," tuturnya. Ale berharap produser lain mempertimbangkan anak sebagai penonton aktif untuk masa depan. Lalu bagaimana dengan produser yang memproduksi film horor atau sensual? "Saya nggak mau seperti itu. Tapi saya kembalikan lagi ke produser-produser lain. Saya nggak mau komentarin sikap produser yang seperti itu, karena itu strategi bisnis masing-masing produser. Kalau strategi bisnis saya di film ya di genre film yang selama ini saya buat," jawabnya. (kpl/uji/bun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar