Dengan banyaknya kontes adu bakat akhir-akhir ini memang telah menelurkan banyak idola muda yang berbakat. Namun, tak jarang nama-nama itu tiba-tiba tenggelam dan tak terdengar lagi. Menurut artis muda berbakat Agnes Monica, menjadi superstar adalah dengan menjawab tantangan untuk tetap konsisten. "Semua emang butuh proses," jelas Agnes ketika ditemui di preskon 14 finalis INDONESIAN IDOL di Airman, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (11/05). "Ini sebenarnya perlu mereka sadarin, kalau ini adalah batu loncatan buat mereka. Perjalanan mereka nggak selesai saat INDONESIAN IDOL, saat mereka jadi pemenang. Karena seorang superstar itu gimana mereka bisa konsisten, jangan terkenal setahun tapi tahun berikutnya udah nggak ada namanya lagi. Sampai sekarang aja aku masih latihan vokal dan itu aku sering share ke mereka," lanjut pelantun Matahariku ini. The more authentic information about news you know, the more likely people are to consider you a news expert. Read on for even more news facts that you can share.
Berbagi tips untuk tetap mempertahankan aura kebintangan pun dilakukan Agnes dengan sukarela. Dia merasa memang tanggung jawabnya untuk meningkatkan kesadaran para finalis, bukan menjatuhkan mental mereka. "Nggak masalah karena emang aku orangnya suka menganalisa keadaan. Bagaimana caranya, coba create kesempatan. Kasih solusi alternatif yang bisa mereka pakai. Nggak pernah aku jatuhin mental mereka, justru tanggung jawab aku ya menaikkan mental mereka," tegas Agnes. Namun bukan berarti Agnes jadi menggurui para finalis. "Nggak, lebih kayak temen yang punya pengalaman. Karena aku pernah dalam keadaan latihan seperti mereka, aku rangkum apa yang pernah aku dengar dan pelajarin dan aku kasih tahu ke mereka," pungkasnya. (kpl/ato/npy)
Berbagi tips untuk tetap mempertahankan aura kebintangan pun dilakukan Agnes dengan sukarela. Dia merasa memang tanggung jawabnya untuk meningkatkan kesadaran para finalis, bukan menjatuhkan mental mereka. "Nggak masalah karena emang aku orangnya suka menganalisa keadaan. Bagaimana caranya, coba create kesempatan. Kasih solusi alternatif yang bisa mereka pakai. Nggak pernah aku jatuhin mental mereka, justru tanggung jawab aku ya menaikkan mental mereka," tegas Agnes. Namun bukan berarti Agnes jadi menggurui para finalis. "Nggak, lebih kayak temen yang punya pengalaman. Karena aku pernah dalam keadaan latihan seperti mereka, aku rangkum apa yang pernah aku dengar dan pelajarin dan aku kasih tahu ke mereka," pungkasnya. (kpl/ato/npy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar